Senin, 08 November 2010

UTS dan cramming

Wah sudah lama blog ini tidak dijamah tangan manusia, rasanya gatel pengen nulis tapi ga ada waktu buat nulis dan bingung mau nulis apa. Alasan pertama cukup masuk akal karena penulis dan kawan-kawan sibuk cramming tiap malam buat uts(jangan ditiru). Bicara soal cramming, penulis jadi teringat dengan salah satu partner in crime penulis yaitu Mely yang dijuluki RATU CRAMMING oleh teman-teman satu jurusan. Alasan mengapa Mely dapat julukan ini simple saja, ya karena Mely memang ahli dengan jurus menghapal yang satu ini. Bermodalkan kopi susu, Mely dapat terus on semalaman demi menghapal materi uts yang bisa berbab-bab (paling parah mata kuliah perkembangan kesusastraan yang bahannya dari abad 15 sampai 18), lumayan bikin semaput juga tuh ngapalin materi 400 tahun dalam waktu semalam. Tapi itulah kelebihan Mely sang bocah ajaib yang entah kenapa waktu SMA masuk jurusan IPA padahal detektor otak jelas-jelas menunjukkan bahwa dia cocok di bidang sosial.

 Penulis sendiri cuma mampu cramming sampai jam setengah sebelas malam, lebih baik tidur deh daripada bela-belain ga tidur cuma buat belajar yang dapat dipastikan materinya gak masuk keotak akibat ga bisa ngeliat tulisan dengan jelas karena mata sepet dan mengantuk. Disamping itu cramming mempunyai kelebihan antara lain ; jadi selama kuliah tiap hari kita ga perlu mikirin pelajaran,main aja,nonton dvd,berhedonria, sehari sebelum hari H baru kita cramming sampai pagi. Nah jadinya kan cuma kerja keras sehari, selebih itu bisa santai. Mungkin pembaca bertanya bagaimana dengan nilai kita ketika menggunakan jurus cramming, penulis hanya mengatakan kemampuan mengingat  orang itu berbeda-beda, ada yang berhasil dengan metode cramming ini dan ada juga yang berdarah-darah. Kalo mau cari aman mendingan belajar rutin aja tiap malam, jadi kalo mau tes juga ga merasa berat belajarnya. Walau penulis cuma ber-IP tiga koma dikit , namun tulisan ini dapat dipercaya. Lewat memperhatikan cara belajar teman-teman penulis selama satu tahun lebih, penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada teman penulis yang selalu me-re-write catatannya dari tulisan yang dapat dibaca hingga menjadi tulisan yang indah dibaca. Penulis sendiri kebagian untungnya, tinggal foto copy aja tuh catatan rebes deh-Tapi ingat jangan di foto copy perkecil buat kebetan, menyontek itu tidak baik kawan. Ada juga sekelompok orang yang mengandalkan metode cramming seperti Mely, Mely sendiri dapat dibilang sukses karena nilainya bagus walau memakai metode cramming.
akhir kata penulis memplagiat semboyan salah satu produk kesehatan,
Ingin pintar makanya belajar.
satu lagi postingan ga jelas dari mayora

2 komentar:

  1. apakah saya masuk dalam metode ini?
    haha

    BalasHapus
  2. lo tuh kebagian yang ini "Ada teman penulis yang selalu me-re-write catatannya dari tulisan yang dapat dibaca hingga menjadi tulisan yang indah dibaca. Penulis sendiri kebagian untungnya, tinggal foto copy aja tuh catatan rebes deh"

    BalasHapus