Jumat, 27 Agustus 2010

Perkembangan Seni Karawitan Jawa di Bumi Pertiwi

setelah berlembar-lembar postingan gak penting, kali ini saya akan menerbitkan sebuah postingan yang berguna. tulisan yang saya pilih kali ini adalah tulisan yang pernah menjadi paper saya ketika dihadapkan untuk membuat tugas paper karawitan jawa. semoga paper ini berguna bagi nusa dan bangsa, serta dapat mempertebal rasa nasionalisme. hidup Indonesia, ganyang malaysia (lho)


Perkembangan Seni Karawitan Jawa di Bumi Pertiwi

Dewasa ini seni karawitan jawa sedang ”naik daun” di berbagai belahan dunia, contohnya di California (USA), Muenchen (Jerman) dan Amsterdam (Belanda). Seni yang eksotis dan ekslusif menjadi daya tari tersendiri bagi karawitan jawa untuk menarik perhatian banyak orang. Jika di Amerika Serikat semua perguruan tingginya telah membuka kelas karawitan jawa, lain halnya dengan di Muenchen. Di Muenchen setiap bulannya di gelar pentas orkestra gamelan dengan harga tiket yang mahal, meskipun begitu , tiap bulan penonton pasti memadati gedung orkestra dan tiketpun laris manis. Lebih mengherankan lagi, ternyata seluruh personilnya adalah warga negara asli Jerman. Sedangkan di Belanda , nabuh gamelan bukan lagi sekedar mencari hiburan, namun sebagai olahraga pengganti Yogya dan Taichi. Dengan melihat begitu banyaknya apresiasi yang di raih seni karawitan jawa di negeri orang menimbulkan suatu pertanyaan:” Apakah di negerinya sendiri karawitan jawa mendapat tempat yang istimewa dengan tingkat apresiasi sebesar di luar negeri?”
Sebelum membahas perkembangan seni karawitan jawa di Indonesia, akan dibahas tentang awal mula karawitan dan pengaruhnya bagi kehidupan seni dan budaya di indonesia. Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Dalam mitologi Jawa, Gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, Dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa, dan untuk pesan yang lebih khusus Ia kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk seperangkat Gamelan. Sebagian besar alat musik Gamelan terdiri dari alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Oleh sebab itu pada waktu orang memainkan alat musik Gamelan biasanya disebut “NGGAMEL”. Nggamel adalah bahasa Jawa yang berarti Memukul / Menabuh. Inilah sebenarnya asal usul kata GAMELAN (Nggamel = Gamel ditambahan akhiran –an).


Jika di telaah melalui kacamata sejarah, karawitan telah ada sebelum masuknya pengaruh India dalam seni budaya Indonesia,jadi dapat dikatakan bahwa karawitan jawa merupakan seni kebudayaan asli Indonesia selain wayang, batik, ilmu-ilmu sajak, pengerjaan logam, sistem mata uang sendiri, ilmu teknologi pelayaran, astronomi, pertanian sawah dan sistem birokrasi pemerintah yang teratur ( Dr. J.L.A. Brandes,1889). Pada candi-candi di Indonesia terpahat berbagai instrumen gamelan, antara lain ; pada beberapa bagian dinding candi Borobudur dapat 17 dilihat jenis-jenis instrumen gamelan yaitu: kendang bertali yang dikalungkan di leher, kendang berbentuk seperti periuk, siter dan kecapi, simbal, suling, saron, gambang. Pada candi Lara Jonggrang (Prambanan) dapat dilihat gambar relief kendang silindris, kendang cembung, kendang bentuk periuk, simbal (kècèr), dan suling. Gambar relief instrumen gamelan di candi-candi masa Jawa Timur dapat dijumpai pada candi Jago (abad ke -13 M) berupa alat musik petik: kecapi berleher panjang dan celempung. Sedangkan pada candi Ngrimbi (abad ke – 13 M) ada relief reyong (dua buah bonang pencon). Sementara itu relief gong besar dijumpai di candi Kedaton (abad ke-14 M), dan kendang silindris di candi Tegawangi (abad ke-14 M). Jelas terlihat bahwa karawitan sangat populer dan berpengaruh pada masa lampau.
Dahulu pemilikan gamelan ageng Jawa hanya terbatas untuk kalangan istana. Kini siapapun yang berminat dapat memilikinya sepanjang bukan gamelan-gamelan Jawa yang termasuk kategori pusaka (Timbul Haryono, 2001). Secara filosofis gamelan jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa serta berhubungan dekat dengan perkembangan religi yang dianutnya. Bagi masyarakat Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing (Trimanto, 1984). Gamelan dibunyikan atau digunakan untuk mengiringi pergelaran wayang, mengiringi tari-tarian, mengiringi upacara sekaten, upacara kenegaraan/keagamaan, mengiringi klenengan untuk hal-hal tertentu (upacara nikah, ngundhuh mantu dan lain-lain).
Seni karawitan (musik pentatonis) mendapatkan kedudukan yang istimewa di dunia seni pertunjukan Indonesia. Tentu saja, pernyataan ini tidak sekedar pujian atau basi-basi tanpa alasan. Di Surakarta dan Yogyakarta (eks ibukota kerajaan) yang hingga sekarang menjadi pusat budaya (kesenian), seni karawitan dapat berkembang bebas, baik di lingkungan njeron beteng (kraton) maupun luar kraton. Hampir setiap kelurahan di Yogyakarta memiliki seperangkat gamelan (alat musik Jawa), bahkan ada yang lebih dari satu unit. Belum lagi gamelan milik personal, baik dari kalangan bangsawan kraton, seniman maupun masyarakat biasa. Di sela-sela kesibukan masyarakat, dapat dipastikan ada aktivitas nabuh gamelan yang dilakukan rutin berkala. Ada kelompok yang beranggotakan pria dewasa, wanita dewasa, remaja serta anak-anak.
Indonesia pernah memiliki tujuh (7) SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia), lembaha pendidikan formal sederajad SMA, sebagai tempat mempelajari karawitan secara intens bagi anak usia remaja. Di tingkat perguruan tinggi,masih ada beberapa institut seni yang tetap berkibar dan memiliki ribuan mahasiswa program studi karawitan. Hasil dari kedua jenjang pendidikan formal tersebut tentu saja profesional-profesional muda di bidang seni pertunjukan (karawitan). Namun belakangan ini minat pemuda untuk masuk Sekolah Menengah Karawitan Indonesia semakin berkurang,bahkan jumlah siswa yang mendaftar tidak memenuhi kouta. Hal itu sangat ironis mengingat ahli-ahli di bidang karawitan yang akan dihasilkan menjadi semakin berkurang, sedangkan di belahan dunia lain karawitan jawa mengalami perkembangan yang pesat. Seiring dengan di bukanya kelas-kelas karawitan di perguruan tinggi di USA, maka di perlukan juga banyak tenaga pelajar yang merupakan seniman profesional berijazah di bidang karawitan. Sungguh menyedihkan jika seni karawitan jawa, yang notabene merupakan hasil budaya Indonesia kekurangan tenaga pengajar sehingga memakai orang asing sebagai pengajarnya.
Harus diakui bahwa ada perasaan iri ketika menyadari kemapanan masa depan seni karawitan lebih menjanjikan di belahan benua lain. Bahkan kadang muncul pernyataan mereka telah mencuri warisan budaya bangsa kita. Kenyataanya tidak harus menyalahkan negara lain, hal itu terjadi karena kita acuh tak acuh terhadap hasil kebudayaan sendiri. Mental nasionalisme bangsa kita seperti butuh ”pemacu” untuk kembali menumbuhkan semangat cinta budaya sendiri.

Sebagai pemilik, masyarakat kita ternyata cenderung menempatkan karawitan sebagai sesuatu yang eksklusif. Sudah bukan hal yang langka apabila hampir semua bangunan joglo dilengkapi dengan seperangkat gamelan yang tertata apik di salah satu sudutnya. Jika ada yang hendak mencoba nabuh, belum tentu diizinkan. Ada beribu alasan untuk menjadikan gamelan layakya benda keramat bertuah, sehingga tidak sembarang tangan boleh menyentuh. Bilapun mendapat izin, si pemilik akan lebih dulu menyampaikan peringatan-peringatan “menakutkan” dengan suara ketus dan sorot mata tajam. Mungkin hal tersebut yang membuat masyarakat enggan untuk belajar karawitan.
Selain masalah sugesti dan pandangan mistik masyarakat Indonesia terhadap penggunaan gamelan jawa, hal lain yang turut menghambat perkembangan karawitan jawa di negeri sendiri adalah karena adanya masalah kurikulum pada pendidikan formal seni karawitan. Pendidikan formal seni karawitan sangat mengutamakan usaha agar menghasilkan lulusan berkualitas pada aspek skill. Terbukti bahwa untuk menemukan sarjana seni yang terampil memainkan semua alat musik bukanlah hal yang sulit. Namun tampaknya untuk menemukan sarjana seni yang mampu men-transfer ilmunya kepada orang lain adalah perkara sulit. Jangankan mengajarkan kepada orang lain, untuk memahami sendiri, ketika masih sekolah mereka sangat kesulitan. Pembelajaran seni (karawitan) yang konservatif, tidak mempertimbangkan aspek psikologis, dan menitikberatkan kesenimanan, adalah kelalaian terhadap proses pelestarian seni karawitan jawa. Serta anggapan karawitan adalah seni budaya yang kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman turut menjadikan karawitan jawa budaya yang terdengar membosankan bagi generasi muda. Keberadaan seni karawitan di luar pulau Jawa memang tidak sepopuler seperti di daerah Surakarta dan Yogjakarta.
Sebaiknya dunia pendidikan formal sudah harus menyiapkan sarjana-sarjana yang memiliki spesifikasi sebagai pendidik, pengaji,kritisi, dan pengelola, selain praktisi seni pertunjukan (karawitan). Mereka inilah yang nantinya akan bersinergi sebagai agen budaya dalam rangka menciptakan iklim kondusif untuk kelangsungan hidup seni karawitan di “rumah sendiri” sarjana yang memiliki spesifikasi sebagai pendidik, pengaji,kritisi, dan pengelola, selain praktisi seni pertunjukan (karawitan). Mereka inilah yang nantinya akan bersinergi sebagai agen budaya dalam rangka menciptakan iklim kondusif untuk kelangsungan hidup seni karawitan di “rumah sendiri”.


Seni gamelan jawa mengandung nilai-nilai historis dan filsofis bagi bangsa Indonesia. Dikatakan demikian sebab gamelan jawa merupakan salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni. Secara Hipotesis, masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, diantaranya adalah wayang dan gamelan. Sebagai ”ahli waris” seni karawitan jawa sudah seharusnya masyarakat Indonesia menghargai,melestarikan dan mencintai kebudayaan bangsanya sendiri sebelum adanya ”klaim-klaim” lain dari negara tetangga dan barulah mata kita terbuka dan menyadari betapa indahnya budaya Indonesia. Ternyata benar kata pepatah ”kita tidak akan menyadari betapa berharganya sesuatu jika kita tidak kehilangannya”.

ayam kampung tumbuh tinggi

let me know, kenapa sih ayam kampung kakinya panjang?

pertanyaan ini baru aja gue sampaikan di twitter beberapa menit yang lalu.
temen gue sebut saja namanya ranggah menjawab bahwa alasannya adalah:
"Kalo kakinya pendek, ayam kate"
haha. yeah! itu ga menjawab pertanyaan gue.

dan gue terus dan terus berpikir (kalo buat beginian kenceng mikirnya, kalo buat kuliah macet-macet kayak kaset rusak)
sampe akhirnya gue menemukan jawaban !
ya, setidaknya jawaban versi gue.

jadi gini, lo pernah mikir ga sih ayam kampung itu punya tempat hidup yang lebih luas (mungkin) daripada ayam negri?
kalo ayam negri kan biasanya dikandangin rame-rame tuh, sedangkan ayam kampung bebas berkeliaran ke sana ke mari sampai akhirnya harus bernasib malang ditangkap oleh penjual ayam (itu ayam sama liarnya kayak pikiran gue yang liar dan super ngaco ini).

oke, next
kalo itu ayam kampung punya tempat hidup yang lebih luas, dia lebih bebas bergerak, dia lebih sering lari-lari kenceng terutama pas lagi dikejar buat ditangkap lalu dijual dan dijadikan ayam potong.
lari itu salah satu cabang olahraga bukan?
olahraga itu menyehatkan.
dan oleh sebab ia sering berolahraga maka tubuhnya menjadi lebih tinggi dibanding ayam negri.


biarlah pemikiran ngaco ini bertengger di blog ini.
semoga menghibur dan dapat dinikmati seperti ayam kampung yang sering saya makan dengan penuh nikmat.


pertanyaan berikutnya: kenapa ayam negri dinamakan begitu? memang dia dari negri mana???

Kamis, 26 Agustus 2010

untuk anggota

heeeyyy, yang lain ikut post sesuatu dong di blog ini. kok gw melulu,kesannya kaya gw menginvasi blog ini (atau emang karena gue doyan nulis). pokoknya kalo ada kejadian lucu harus di post,okeeeh.
salam cupcup waw waw

mandi oh mandi

Musim liburan + musim hujan = musim jarang mandi
Mungkin pembaca berpikir rumus apakah gerangan yang ada diatas? Saya yakin rumusnya lebih aduhai daripada rumus E=MC2 atau rumus Harta = modal+utang. Rumus tersebut saya dapat dari hasil semedi selama dua hari dua malam dikamar saya sendiri. Dari manakah dasar dari rumus ini?? Mari kita kupas bersama setajam pisau silet.
Musim liburan adalah musim yang menyenangkan selain musim mangga, apalagi kalo liburannya sampai tiga bulan. Kebanyakan liburan saya habiskan dengan bermalas-malasan dirumah, dimulai dengan bangun siang( kira-kira bangun jam 10-11 siang) dan dimulailah pengembaraan saya sebagai remaja malas mandi. Karena bangun siang menyebabkan saya menjadi melewatkan mandi pagi, karena gak asik banget kalo mandi siang maka saya menunggu sampai sore baru saya mandi. Tapi kalau musim liburan berbarengan dengan musim hujan maka reaksi yang dihasilkan adalah super dobel combo malas mandi. Seperti biasa saya bangun siang, melewatkan mandi pagi dan menunggu sore baru akan mandi. Ketika sore menjelang tiba-tiba tik tik tik bunyi hujan diatas genting, suasanya jadi adem banget membuat malas gerak dan akhirnya malas mandi. Menurut penulis, keadaan seperti itu bisa menyebabkan manusia tidak mandi selama dua hari dua malam (seperti rekor tidak mandinya penulis)
Disamping factor pendukung malas mandi seperti hujan, terdapat pula factor penghalang malas mandi, yaitu suruhan orangtua. Mungkin kalau pelajar lain akan disuruh orangtua untuk balajar, tapi sang penulis malah disuruh-suruh untuk mandi. Tapi jangan sedih, berhubung penulis sudah sangat professional dibidang pertidakmandian, penulis punya solusi. Karena tulisan ini digarap ketika bulan ramadhan, maka manfaatkanlah hal tersebut. Seperti contoh berikut:
Mama : dek,ayo mandi dek. Dari kemarin belum mandi juga.
Pelaku : lemes mah puasa, gak kuat angkat gayung
Mama: ……..
Terbukti sudah teori sang penulis
Ps: penulis sudah beberapa tahun ini bergabung ke dalam GMM (geng malas mandi) kalo gak percaya cek aja grupnya di facebook
Kata-kata hari ini: jarang mandi dapat menyebabkan kecanduan dan kepedulian terhadap lingkungan karena jarang mandi dapat menghemat persediaan air bersih.
Satu lagi postingan gak penting dari mayora

Minggu, 22 Agustus 2010

Enter new character!!

Gw kebagian deskripsiin nona ini.Pada tau plankton kan?yah bisa dibilang dia sebelas-dua belaslah.Mukanya aje innocent macem upik abu yang sering disiksa ibu tiri padahal otaknye kriminal abis!!Sebagai patner in crime ,gw punya sederet data sekaligus bukti valid kebejatan dia.Walaupun emang gw yang diberi kehormatan dan didaulat sebagai duta rebel,anti kemapanan,pokoknye spesialis yang jelek-jelek selalu berorientasi ke gw tapi the real otak kebejatan di kelompok ini adalah Rany Anjani.Perlu gw tekankan kebusukannya ga pernah kedeteksi,Van tadi udah gw bilang dia selalu tampil innocent,keuntunganya dia punya fans yang bisa dibilang jamak,baca:karena lebih dari satu.Lo ga tau kan dia tuh yang diriin FBR (Fans Berat Rany )Pemegang member card FBR diantaranya jelas bukan rahasia umum yaitu nopel yang udah di bikin temehek-mehek,terus ada stoki ,sama yang terakhir ni dedengkot FBR ,mbahnya fans :arca grunge slash PASAL 4 slash dosen paling sok eksklusif.Fakta lainya ..kalo harry punya musuh besar Voldemort rany juga ga mau kalah ,emang latah idupnye .Dia milih pisang benda kuning ga berdosa buat di jadiin musuh.Gw ga tau ada kenangan buruk apa antara dia dan pisang mungkin pernah di udak-udak sama salah satu personil bananas in pijamas kali.Hanya Tuhan yang tau kapan permusuhan antara Rany vs pisang dimulai.Dia juga punya kebiasaan menyimpang,kalo orang pada umumnya suka nyetok indomie atau makanan lain dia lain,doyanya nyetok DVD.Kata-kata kebangsaanya:Jangan pernah merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain,makanya walaupun banyak fansnya dia cuek-cuek aje,dia lebih suka jadi istri dari seorang imbisil,siapakah pria kurang beruntung tsb?jawabanya adalah matsuken.Oh iya sebagai orang yang idup dikelilingi fans dia juga dianter –jemput sama kendaraan kebangsaan yang selalu bikin ngiri gw sama meli yang tua di jalan nungguin angkot.Apalagi selain 54,bis yang tarifnya bikin gw beranggapan kalo dunia ga adil!! Masa slipi-depok Cuma 2500 …udah gitu 54 sering lewat beda ama patas gw yang lewatnya setaun sekali tergantung amal perbuatan yang nunggu.

lika liku sepatu Indri

Sabtu,31 juli 2010
Setelah lima hari menunggu akhirnya datang juga hari yang dinantikan, yaap hari sabtu. Hari yang identik dengan orang pacaran atau sebagai penanda dimulainya weekend, bagi penulis sendiri hari sabtu adalah hari yang diisi dengan bermalas-malasan, bangun siang serta tidak mandi. Namun, hari sabtu kali ini terasa berbeda.
Mau tahu alasannya?
Kita tanya Galileo.
Galileo bukanlah tetangga saya ataupun anak Bang Madun yang punya warung di tikungan jalan yang kerjaannya cuma bergosip ria sehingga tau tentang fakta banyak orang. Galileo merupakan seorang penemu, itu artinya dia orang yang pintar. Tak ada salahnya kita bertanya kepada orang yang pintar, tapi saya sendiri lupa Galileo galilei itu penemu apa, yang pasti dia bukan penemu recehan dijalan atau paku yang sengaja ditebar tukang tambal ban dijalan supaya jasanya laku. Saya sendiri berharap Galileo merupakan penemu kewarasan saya yang sudah lama hilang, amien.

Sehari sebelumnya yaitu hari jumat, saya dan teman saya Rafika pergi setelah menyelesaikan kelas terakhir zomercursus pada hari itu untuk menemani teman kami yang bernama Indriyani Astuti untuk membeli sepatu. Fika sendiri ingin membeli baju titipan kakaknya yang sayangnya tidak dia temukan walaupun telah mengobrak abrik seisisi pusat perbelanjaan tersebut. Sedangkan Indri menemukan sepatu yang cocok walaupun bukan sepatu yang diinginkannya, dia mendapatkan sepasang sepatu converse berlidah ganda (okay, mungkin kalian bingung ini sepatu atau binatang mutan yang berlidah dua, tapi setidaknya bukan orang yang bermuka dua) sebenarnya Indri menginginkan sepatu airwalk warna putih yang pada salah satu sisinya terdapat lambang kerajaan inggris atau lambang gryffindor (pokoknya ada gambar dua ekor macan) tapi nomor sepatu yang paling kecil adalah 39, disumpel pake kapas seberat satu ons juga masih diragukan Indri akan muat memakai sepatu itu. Walhasil, indri membawa pulang sepatu converse berwarna biru yang sesuai dengan ukurannya, which is 3,5 yang saya ragukan kebenarannya karena saya sendiri memakai sepatu bernomor 4 padahal postur kita sama-sama kaya mahasiswi kurang makan yang dikosan kerjaannya cuma bolak-balik atm ngecek saldo tabungan seraya berharap cepat dikirimkan uang bulanan oleh keluarga dikampung.
Daaan kecurigaan saya berbuah manis, manis bagi saya karena analisis saya benar dan berbuah pahit bagi Indri karena sepatunya ternyata kekecilan ketika dia coba dirumah. Karena rumah saya yang paling dekat dengan pusat perbelanjaan tersebut, maka saya yang akan menemani Indri pergi untuk menukar sepatu tersebut.

Pukul 11.45 saya datang dan melihat dia sedang berdiri di dekat pintu masuk. Setelah saya mendekat dia malah tertawa, rupanya dia menertawakan pakaian saya saat itu. Hei halo hoi en dag, saya yang baru bangun pukul 10.00 lalu menonton farah quin masak ditv sambil makan dan ketika saya sedang santai-santainya Indri bilang dia sudah ada di pintu masuk, kemudian saya langsung sikat gigi dan cuci muka, pakai jaket dan sandal jepit lalu langsung ciao. Apakah Indri berharap saya akan muncul dengan pakaian ala gadis-gadis di majalah sedangkan saya saja tidak mandi?

Dua meter mendekati Indri

Indri : “wakakakakakakakaa, gembel banget lu jan hari ini”
Rany : “gembel yah gue” (sambil ngeliat sandal jepit hitam yang saya pakai)
Indri : “iya, gembel banget lu kaya turis nyasar”

oke ndri, gue kaya gembel atau kaya turis nyasar? Ataukah gembel itu sekarang sudah dianalogikan menjadi turis nyasar? Wahai turis nyasar, kasihan sekali engkau. Siapa suruh malu bertanya, jadi nyasar kan engkau kaya gembel. Tapi lebih kasihan lagi gembel nyasar, jadi gembel kuadrat deh itu gembel.

Baiklah, kembali ke Indri dan segala problematikanya. Yaah, hasilnya gak se-happy ending seperti yang kita bayangkan karena ternyata sepatunya gak bisa ditukar, menurut mas-mas penjualnya kalau mau nuker harus request dulu sebelumnya. Well, saya kira lagu doang yang bisa request ternyata sepatu juga. Diambil hikmahnya aja deh ndri, sekalian diambil mcflurry nya.
Kata-kata hari ini:
malu bertanya sesat dijalan, kalau sesat dijalan nanti jadi gembel. Kalau gamau jadi gembel, banyak-banyaklah bertanya.
Satu lagi postingan gak penting dari mayora

Kamis, 19 Agustus 2010

next volgende berikutnya: Meiliya

jengjeng.

sebut saja ia meiliya a.k.a meli (bukan nama sebenarnya), si trendsetter pengucapan kata “brengsek abis” ini mulai tumbuh dan beranjak dewasa (bahkan penulis pun bingung maksud tulisan ini apa). Two thumbs up buat meli yang berhasil meraih nila A untuk matkul sejarah sosbud belanda. Well, dia emang jago cramming, tapi coba lo tanya dia tentang itu pelajaran seminggu setelah ujian! Anak angkot yang sangat rajin masuk tol,haha.. Pingin deh sekali-sekali penulis nyobain angkot yang lewat jalan tol (biar norak yang penting seneng), tapi sayangnya dia bilang angkot yang setia mengantar dia pergi-pulang kampus itu mahal,lebih mahal daripada ongkos rani a.k.a jani dan indri yang notabene anak bis jakarta.

Dia sama sekali ga bisa jadi gosip-maker, haha..pertahankan nak. Rajin ikut po apa pj ya? (aduh sayang sekali penulis lupa namanya,mungkin karena otaknya dipenuhi ilmu pengetahuan). Setiap hari jumat kerjaannya dititipin doa sama orang-orang yang harusnya ikut po (atau pj?). Ia sangat emperjuangkan masa depan yang baik dan bercahaya, oleh sebab itu bersama tiga teman lainnya punya moto “Harus segera cari matkul lintas fakultas dimana berisi orang-orang bermasa depan cerah” *nasip yang mengharuskan kita mencari orang-orang itu.haha.. Paling engga sebelum lulus harus berhasil dapetin orang yang bermasa depan cerah. Veel succes meli! mari kita berjuang bersama!

Dan dan dan.... meli sangat setia senantiasa tak bosannya mengantarkan makhluk imut lucu layaknya sapi yang masih menyusui, untuk ke ke toilet karena dia beser akut. Selain itu pas waktunya sholat dia ikut kita ke musholla. Di sana dia menyamar dengan mukanya yang agak mirip orang arab (penulis sok tahu). Dia juga bertugas menjaga tas-tas fina,jani,dan indri. Kadang kita suka menatapnya dengan tatapan penuh arti dan welas asih saat ia harus dikerubungin semut-semut kecil nan hitam lagi nakal pas lagi setia jagain tas kita (jasamu tak tergantikan,kawan!).

Heh,hampir lupa! Ni anak bercita-cita ke jepang, inggris, dan bukan ke belanda seperti layaknya impian para mahasiswa sejurusannya. Yah.kayaknya dia emang bener-bener tersasar jurusan. Dia sering ngomongin anime,atau jepang2an,atau apalah itu gue ga begitu ngerti, wong dia ngomonginnya bersama jani,indri,atau ginanda (tiba-tiba ada tokoh baru) yang juga punya ketertarikan yang sama dengannya. Dan gue cuma bengong kayak kucing yang lagi minta makan kalo mereka lagi ngomongin gituan. Well, karena gue bengongnya mirip kucing berarti gue tetep lucu dan menggemaskan menunggu untuk digendong dibawa pulang kemudian dijadikan hewan peliharaan. Semoga kamu bahagia meli! (ala doa orang di acara nikahan).

note: nama penulis dirahasiakan demi keamanan semua pihak yang terkait

Rabu, 18 Agustus 2010

Jang geun suk dari masa ke masa. Foto pertama baby and me 

Foto kedua Beethoven virus

Foto ketiga doremifasolasido

Foto keempat he’s beautiful
Laatste masih di he’s beautiful


Dari cute ke macho ke cute lagi dan terakhir bikin ilfil.


Dapat dilihat jang geun suk atau jang geun soek berubah dari seorang biker rebel yang cute menjadi peniup terompet yang macho. Lalu sang maestro terompet mengalami perubahan kembali menjadi seorang vokalis band flamboyant yang perasa (fyi, doremifasolasido,baby and me dan Beethoven virus dirilis pada tahun yang sama, yaitu 2008). Kalau dalam baby and me dan doremifasolasido jang geun suk berakting lembut dan ada adegan nangisnya, lain cerita di Beethoven virus, dia begitu macho dengan potongan rambut cepak dan kaos ketat sehingga menunjukkan otot lengannya (walaupun penulis tidak suka pria berotot, penulis memuji kelihaian acting jang geun suk sehingga kesan machonya keluar) karena telah disebutkan bahwa penulis tidak suka pria berotot, mungkin pembaca bertanya-tanya tentang tipe pria yang disukai penulis (narsis mode on). Jikalau pembaca sungguh bertanya-tanya, saya rasa cara menjawabnya hanya ada satu yaitu tanyakan pada diri kalian sendiri tipe pria yang bagaimana yang kalian suka. Yes, maksud saya kalian, indri dan mely, dua orang yang punya otak kriminil yang sama dengan jayusmeter yang sama pula saya rasa memiliki tipe pria yang sama. Betul tidak?
Well,cukup tentang penulis. Mari kita melanjutkan metamofrosa selanjutnya dari seorang jang geun suk. Foto selanjutnya ialah foto dalam serial drama korea yang berjudul “he’s beautiful” , seperti yang kalian lihat (kalau mata kalian masih normal) tampilan luar jang geun suk sangaat, boleh dikatakan maho. Dengan potongan rambut model camuksen (cakar muka sendiri) jang geun suk terlihat sangat kangen band, kangen band KW1 tentunya. Selalu memakai baju warna hitam dan dengan sedikit riasan ( baca: eye liner ) mungkin sutradara mengharapkan tokoh utama yang satu ini berkesan vokalis band yang gogreen eh maksud saya gothic, tapi menurut saya jang geun suk malah terlihat alay. Tidakkah kalian berpikiran sama? Kalo enggak tabok.
At least kemampuan acting jang geun suk amat patut diacungi jempol. Baik dia berperan sebagai pria baik-baik atau rebel, tampilan pria normal atau maho, potongan rambut cepak atau berponi alay, mereka semua tetaplah jang geun suk yang berakting ciamik. Seperti yang indri pernah katakan, pria itu adalah Matsuyama ken’ichi dan Johnny deppnya orang korea. Mengingatkan saya pada transformasi ini,

before
  
after

mode normal

Akhir kata,saya tidak akan melupakan adegan jang geun suk naik motor sambil menggendong bayi di film baby and me.


Written by
the most adorable girl in the universe

Prolog..




Empat remaja ababil
yang mempunyai tubuh kecil
dengan penampilan dekil
tetapi membenci upil
kini sedang berusaha untuk menjadi centil
tetapi malah terlihat imbisil
dan memutuskan untuk berceritil.. (okay, yang terakhir memang sangat memaksa, apa boleh buat terkadang penulis jenius <baca;saya>juga bisa kehabisan ide)

Here they’re story...

Enter the first character!!!

Sebagai penulis pertama dia-an yang sok tahu dalam cerita, penulis akan memperkenalkan pembaca kepada tokoh pertama dalam posting ini (semoga benar-benar menjadi postingan dan tidak berakhir di recycle bin). Tokoh pertama adalah seorang gadis (penulis memerlukan waktu sekitar dua jam untuk memutuskan gender tokoh kita kali ini) rebel, preman, dengan jalan ala foto model (yang baru disunat), sebut saja Indri. Indri sangat mudah dikenali dari cengkok khas betawi yang dimilikinya. ”Ape loe?” adalah kalimat yang selalu ia lontarkan kepada orang asing (bukan berarti Indri selalu mengajukan pertanyaan kepada setiap orang asing yang melewatinya, ini cari ribut namanya). Cuek, urakan dan mempunyai selera humor yang tinggi (penulis sebenarnya ragu untuk menyebutkan sifat terakhir, sampai sekarang penulis bingung apakah Indri memang mempunyai selera humor yang tinggi atau penulis memang mempunyai selera humor yang rendah sehingga menganggap Indri lucu) adalah sisi lain dari kehidupan sang seniman jalanan (baca;preman Tanah Abang). Meskipun demikian Indri (sekali lagi penulis mengingatkan ini adalah nama samaran!!) juga memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah menelan golok tanpa tersedak! Eiits tahan, penulis hanya mencoba sedikit menjayus (terjawab sudah kebingungan penulis di atas). Sang maestro jalanan tentu saja mempunyai kelebihan yaitu (5 menit pertama penulis berpikir dengan semangat yang menyala-nyala ”faayaa!!” 15 menit selanjutnya sambil menopang dagu ”eeeemmmhh” 30 menit, penulis sudah hampir putus asa, 36 menit kemudian penulis mulai mengarang kelebihan sang maestro dengan memaksakan fakta-fakta yang ada). Mohon maaf sebelumnya ini adalah kalimat terakhir yang diketik penulis; sang maestro jalanan tentu saja mempunyai kelebihan yaitu... adalah (singularis tepatnya) memberikan sugesti dan saran kepada orang lain (baca;provokator), yaa Indri memang sangat pandai bersilat lidah, terbukti dengan suksesnya beberapa konser dangdut dengan Indri sebagai oratornya, uupss maksud saya demo. Banyak sekali orang-orang (baca;korban) yang mengikuti saran dan petunjuk ”sang rabib”, makanya ketik Reg spasi Indri kirim ke 9910 dapatkan konten-konten lucu dan sugesti untuk kamu !! Buruan kirim!! Namun dari semuanya itu Indri adalah teman yang sangat baik, dia penurut, lucu dan setia (penulis mulai ragu ini teman atau hewan peliharaan) kidd brrooooo J. Walaupun begitu, Indri adalah tokoh panutan penulis, sikapnya yang berani speak-up (berbicara sambil berdiri), tegas, baik, suka memberi tanpa pamrih, tidak bermuka dua (kalo dua penulis takut hiiyy..) yang pasti Indri pemaaaaaaffffff dan tidak pemaraaahhh... (penulis memang sedikit agak penjilat, menimbang sudah terlalu banyak banyolan yang penulis tuliskan tentang Indri disini).

Well Indri is our good friend. Tanpanya masa kuliah ga akan asiik, keberadaanya membuat kehidupan perkuliahan berbeda dan ga datar. Apa karena feng shui kita berempat kalo digabungin memang berakibat fatal? Hal itu masih menjadi misteri…Mari kita tanya Galileo (untuk informasi lebih lanjut mengenai siapa itu Galileo dapat dibaca di Lika Liku Sepatu Indri). Untuk 3 karakter lainnya akan di bahas oleh ke-3 member lainnya.

Akhir kata Peace Love and Guilty J

munculnya karakter baru : Fina


Kali ini saya, the most adorable girl in the universe, akan mendeskripsikan satu karakter baru dalam blog ini yaitu (sebut saja) Fina. (mikir satu menit) Okay, baru kalimat kedua saya sudah bingung mau nulis apa, mungkin lebih baik saya mendeskripsikan Fina secara fisik dahulu baru dilanjutkan ke mentalnya. Secara fisik Fina tampak sebagai gadis normal yang dibesarkan oleh orangtua manusia bukan oleh gorilla (eh itumah tarzan), Fina yang berbodi imut-imut kayak marmut diemut siput tampil ayu dengan busana muslimah. Hal itu juga yang membuatnya sering dianggap kembar oleh Indri, karena sama-sama berbusana muslimah dan bodinya juga sebelas-duabelas. Padahal mukanya beda jauh, Fina berwajah putri huan zu keturunan Palembang, sementara Indri adalah gadis keturunan jawa yang bermuka forkabi (ampun ndri). Gaya berpakaian mereka pun suka terlihat kembar, kalo Fina pake baju hitam Indri juga pake baju hitam, Fina pake sneakers Indri juga pake sneakers, kalo Fina pake rok Indri juga pake rok (abis itu sangkakala ditiup dan kehidupan pun berakhir)  pokoknya Indri udah kaya Fina KW1.
Melihat penampilan Fina dari luar orang-orang gak akan menyangka kalau ternyata mental Fina (yang amat sekali disayangkan) CACAT. Gadis yang terkenal dengan quotes “apa sih?” itu ternyata amatlah lebay sodara-sodara. Dimulai dari menamakan dirinya sebagai The Great Fina, sampai gesturnya yang membuatnya sangat ekspresif. Padahal kalau dilihat dari penampilannya Fina sangatlah ayu, terutama kalau pake rok. Saya yakin kalau Fina turun dari tronton (kenapa tronton?saya juga tidak tahu,daripada mobil satpol pp mendingan tronton) dan secara tidak sengaja roknya tersingkap sehingga betisnya kelihatan, saya yakin seyakin fenny ros kalo lagi ngejualin rumah bahwa dari betisnya Fina akan keluar sinar kayak Ken Dedes. Mungkin bedanya sinarnya Fina adalah sinar penghancur pahlawan bertopeng.
Disamping itu Fina adalah teman yang sangat baik, dia pernah isiin irs saya loh waktu semester dua, dia juga pernah ngasih makan saya loh pake makanan kucing, baik kan diaaa. Kelebayannya pun pernah berguna waktu ada pementasan drama pekasus (pengantar kesusasteraan). Sebagai narrator Fina sangatlah berperan baik, setiap awal scene dia selalu cuap-cuap nerangin apa yang akan terjadi selanjutnya sampil jalan-jalan dari ujung panggung keujung panggung yang satunya, mungkin kalo ditambah salto drama kita akan jadi lebih menarik. Tapi sayangnya Fina tidak bermental sarimin yang suka salto-salto sambil megang payung. Baiklah, saya rasa tulisan saya sudah cukup, sebelum saya membunuh karakter Fina lebih jauh lagi lebih baik saya hentikan kelaknatan ini. Selamat siang terima kasih selamat tinggal sampai jumpa lagi.
Kata-kata hari ini : Don’t judge only by appearance
Satu lagi postingan gak penting dari mayora