Rabu, 18 Agustus 2010

munculnya karakter baru : Fina


Kali ini saya, the most adorable girl in the universe, akan mendeskripsikan satu karakter baru dalam blog ini yaitu (sebut saja) Fina. (mikir satu menit) Okay, baru kalimat kedua saya sudah bingung mau nulis apa, mungkin lebih baik saya mendeskripsikan Fina secara fisik dahulu baru dilanjutkan ke mentalnya. Secara fisik Fina tampak sebagai gadis normal yang dibesarkan oleh orangtua manusia bukan oleh gorilla (eh itumah tarzan), Fina yang berbodi imut-imut kayak marmut diemut siput tampil ayu dengan busana muslimah. Hal itu juga yang membuatnya sering dianggap kembar oleh Indri, karena sama-sama berbusana muslimah dan bodinya juga sebelas-duabelas. Padahal mukanya beda jauh, Fina berwajah putri huan zu keturunan Palembang, sementara Indri adalah gadis keturunan jawa yang bermuka forkabi (ampun ndri). Gaya berpakaian mereka pun suka terlihat kembar, kalo Fina pake baju hitam Indri juga pake baju hitam, Fina pake sneakers Indri juga pake sneakers, kalo Fina pake rok Indri juga pake rok (abis itu sangkakala ditiup dan kehidupan pun berakhir)  pokoknya Indri udah kaya Fina KW1.
Melihat penampilan Fina dari luar orang-orang gak akan menyangka kalau ternyata mental Fina (yang amat sekali disayangkan) CACAT. Gadis yang terkenal dengan quotes “apa sih?” itu ternyata amatlah lebay sodara-sodara. Dimulai dari menamakan dirinya sebagai The Great Fina, sampai gesturnya yang membuatnya sangat ekspresif. Padahal kalau dilihat dari penampilannya Fina sangatlah ayu, terutama kalau pake rok. Saya yakin kalau Fina turun dari tronton (kenapa tronton?saya juga tidak tahu,daripada mobil satpol pp mendingan tronton) dan secara tidak sengaja roknya tersingkap sehingga betisnya kelihatan, saya yakin seyakin fenny ros kalo lagi ngejualin rumah bahwa dari betisnya Fina akan keluar sinar kayak Ken Dedes. Mungkin bedanya sinarnya Fina adalah sinar penghancur pahlawan bertopeng.
Disamping itu Fina adalah teman yang sangat baik, dia pernah isiin irs saya loh waktu semester dua, dia juga pernah ngasih makan saya loh pake makanan kucing, baik kan diaaa. Kelebayannya pun pernah berguna waktu ada pementasan drama pekasus (pengantar kesusasteraan). Sebagai narrator Fina sangatlah berperan baik, setiap awal scene dia selalu cuap-cuap nerangin apa yang akan terjadi selanjutnya sampil jalan-jalan dari ujung panggung keujung panggung yang satunya, mungkin kalo ditambah salto drama kita akan jadi lebih menarik. Tapi sayangnya Fina tidak bermental sarimin yang suka salto-salto sambil megang payung. Baiklah, saya rasa tulisan saya sudah cukup, sebelum saya membunuh karakter Fina lebih jauh lagi lebih baik saya hentikan kelaknatan ini. Selamat siang terima kasih selamat tinggal sampai jumpa lagi.
Kata-kata hari ini : Don’t judge only by appearance
Satu lagi postingan gak penting dari mayora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar