Minggu, 22 Agustus 2010

lika liku sepatu Indri

Sabtu,31 juli 2010
Setelah lima hari menunggu akhirnya datang juga hari yang dinantikan, yaap hari sabtu. Hari yang identik dengan orang pacaran atau sebagai penanda dimulainya weekend, bagi penulis sendiri hari sabtu adalah hari yang diisi dengan bermalas-malasan, bangun siang serta tidak mandi. Namun, hari sabtu kali ini terasa berbeda.
Mau tahu alasannya?
Kita tanya Galileo.
Galileo bukanlah tetangga saya ataupun anak Bang Madun yang punya warung di tikungan jalan yang kerjaannya cuma bergosip ria sehingga tau tentang fakta banyak orang. Galileo merupakan seorang penemu, itu artinya dia orang yang pintar. Tak ada salahnya kita bertanya kepada orang yang pintar, tapi saya sendiri lupa Galileo galilei itu penemu apa, yang pasti dia bukan penemu recehan dijalan atau paku yang sengaja ditebar tukang tambal ban dijalan supaya jasanya laku. Saya sendiri berharap Galileo merupakan penemu kewarasan saya yang sudah lama hilang, amien.

Sehari sebelumnya yaitu hari jumat, saya dan teman saya Rafika pergi setelah menyelesaikan kelas terakhir zomercursus pada hari itu untuk menemani teman kami yang bernama Indriyani Astuti untuk membeli sepatu. Fika sendiri ingin membeli baju titipan kakaknya yang sayangnya tidak dia temukan walaupun telah mengobrak abrik seisisi pusat perbelanjaan tersebut. Sedangkan Indri menemukan sepatu yang cocok walaupun bukan sepatu yang diinginkannya, dia mendapatkan sepasang sepatu converse berlidah ganda (okay, mungkin kalian bingung ini sepatu atau binatang mutan yang berlidah dua, tapi setidaknya bukan orang yang bermuka dua) sebenarnya Indri menginginkan sepatu airwalk warna putih yang pada salah satu sisinya terdapat lambang kerajaan inggris atau lambang gryffindor (pokoknya ada gambar dua ekor macan) tapi nomor sepatu yang paling kecil adalah 39, disumpel pake kapas seberat satu ons juga masih diragukan Indri akan muat memakai sepatu itu. Walhasil, indri membawa pulang sepatu converse berwarna biru yang sesuai dengan ukurannya, which is 3,5 yang saya ragukan kebenarannya karena saya sendiri memakai sepatu bernomor 4 padahal postur kita sama-sama kaya mahasiswi kurang makan yang dikosan kerjaannya cuma bolak-balik atm ngecek saldo tabungan seraya berharap cepat dikirimkan uang bulanan oleh keluarga dikampung.
Daaan kecurigaan saya berbuah manis, manis bagi saya karena analisis saya benar dan berbuah pahit bagi Indri karena sepatunya ternyata kekecilan ketika dia coba dirumah. Karena rumah saya yang paling dekat dengan pusat perbelanjaan tersebut, maka saya yang akan menemani Indri pergi untuk menukar sepatu tersebut.

Pukul 11.45 saya datang dan melihat dia sedang berdiri di dekat pintu masuk. Setelah saya mendekat dia malah tertawa, rupanya dia menertawakan pakaian saya saat itu. Hei halo hoi en dag, saya yang baru bangun pukul 10.00 lalu menonton farah quin masak ditv sambil makan dan ketika saya sedang santai-santainya Indri bilang dia sudah ada di pintu masuk, kemudian saya langsung sikat gigi dan cuci muka, pakai jaket dan sandal jepit lalu langsung ciao. Apakah Indri berharap saya akan muncul dengan pakaian ala gadis-gadis di majalah sedangkan saya saja tidak mandi?

Dua meter mendekati Indri

Indri : “wakakakakakakakaa, gembel banget lu jan hari ini”
Rany : “gembel yah gue” (sambil ngeliat sandal jepit hitam yang saya pakai)
Indri : “iya, gembel banget lu kaya turis nyasar”

oke ndri, gue kaya gembel atau kaya turis nyasar? Ataukah gembel itu sekarang sudah dianalogikan menjadi turis nyasar? Wahai turis nyasar, kasihan sekali engkau. Siapa suruh malu bertanya, jadi nyasar kan engkau kaya gembel. Tapi lebih kasihan lagi gembel nyasar, jadi gembel kuadrat deh itu gembel.

Baiklah, kembali ke Indri dan segala problematikanya. Yaah, hasilnya gak se-happy ending seperti yang kita bayangkan karena ternyata sepatunya gak bisa ditukar, menurut mas-mas penjualnya kalau mau nuker harus request dulu sebelumnya. Well, saya kira lagu doang yang bisa request ternyata sepatu juga. Diambil hikmahnya aja deh ndri, sekalian diambil mcflurry nya.
Kata-kata hari ini:
malu bertanya sesat dijalan, kalau sesat dijalan nanti jadi gembel. Kalau gamau jadi gembel, banyak-banyaklah bertanya.
Satu lagi postingan gak penting dari mayora

2 komentar:

  1. mayora, siapa sebenarnya mayora ?

    http://duaapem.blogspot.com

    BalasHapus
  2. kalo ada iklan makanan di tv kan suka ada tuh belakangnya, satu lagi dari MAYORA

    BalasHapus